Muhammad Najib, warga Lingkungan Kebun Bawah Barat, Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, berhasil mengembangkan budidaya anggur impor sebagai usaha sampingan dengan memanfaatkan pekarangan rumahnya sejak 2021. Berawal dari hobi, usahanya kini berkembang pesat karena tingginya permintaan anggur di Kota Mataram, terutama saat panen ketika banyak pengepul dan pihak pemerintah datang membeli langsung. Ia membudidayakan varietas impor dari Jepang, Ukraina, dan Rusia seperti Jupiter, Ninel Dixon, Ninel Nizinaoven, Goldfins, dan Revil Jumbo yang memiliki rasa manis khas berbeda dari anggur lokal. Dalam penjualannya, Najib hanya membagikan informasi lewat WhatsApp dan Facebook, lalu pembeli berdatangan mulai dari masyarakat umum hingga pegawai Bank Mandiri dan Polres. Dalam satu musim panen yang berlangsung 7–8 bulan, ia mampu menghasilkan minimal 7 kilogram anggur dengan harga jual mencapai ratusan ribu rupiah per kilogram. Perawatan dilakukan secara telaten, termasuk teknik grafting untuk merangsang buah, pengurangan jumlah buah agar ukurannya besar dan manis, serta pengendalian hama penyakit, menjadikan budidaya anggur impor di pekarangan rumah bukan sekadar hobi, tetapi peluang usaha menguntungkan.
Form Komentar